Cross Culture & Collaboration: Manfaat dan Pengembangannya

Sedang bekerja di perusahaan multinasional atau ingin bekerja di perusahaan internasional? Sepertinya, sangat penting untuk memahami cross culture & collaboration. 

Dalam bahasa Indonesia, istilah ini bisa kamu maknai sebagai kolaborasi lintas budaya. Menjadi begitu penting, karena kini banyak perusahaan yang telah merekrut orang-orang terbaik meskipun dari latar belakang yang berbeda. 

Sudah jadi rahasia umum bahwa semua orang di dunia, memiliki perbedaan latar belakang. Entah dari segi gaya hidup, usia, etnis, suku, ras, agama, dan masih banyak lagi. Ingin memahaminya cross-culture lebih lanjut? Cek sini.

Apa Itu Cross Cultural & Collaboration?

Ini merupakan terms sederhana yang sering ada dalam berbagai perusahaan. Terutama bagi perusahaan dengan skala internasional. 

Cross Culture & Collaboration bisa kamu artikan sebagai proses kerja sama antara individu maupun kelompok dengan latar belakang budaya yang berbeda. Lebih lengkapnya lagi, kerja sama antar budaya untuk mencapai tujuan bersama. 

Kolaborasi ini berfokus terhadap penghargaan kepada semua budaya yang ada, terbuka dengan ide-ide, dan juga menghargai cara pandang berbeda dari budaya dan berbeda. 

Memangnya, yang begini ada dalam perusahaan? Banyak. Kamu bisa menemukannya terutama dalam perusahaan multinasional, internasional, maupun perusahaan yang tengah menerapkan strategi internationalization. 

Apakah Ada Manfaatnya Bagi Perusahaan? 

cross culture and collaboration
Manfaat Cross Culture & Collaboration

Menyepelekan kolaborasi antar budaya adalah hal yang sama sekali kurang tepat karena optimalnya cross culture & collaboration bisa membawa dampak baik bagi perusahaan. Misalnya: 

1. Peningkatan Produktivitas

Saat ada orang-orang dengan latar belakang yang berbeda bekerja sama, mereka akan membawa kemampuan dan kekuatan unik dari masing-masing budaya. 

Hal ini bisa menghasilkan peningkatan produktivitas karena semua anggota tim, bisa saling bekerja sama dengan kelengkapan kekuatan dan keahlian dari masing-masing latar belakangnya. 

Katakanlah ada latar belakang budaya yang sangat mengutamakan etos kerja, berpadu dengan orang yang punya budaya selalu mengembangkan hal baru. 

Saat keduanya tidak bekerja sama, tujuan masing-masing mungkin sukar tercapai. Namun, dengan keduanya bekerja sama, tujuan bisa jadi lebih cepat dan probabilitas tercapainya sangat tinggi. 

Baca juga: Problem Solving & Decision Making: Apa Bedanya?

2. Peningkatan Kemampuan Komunikasi

Bekerja dengan orang dengan budaya yang berbeda, butuh keterampilan komunikasi karena anggota tim harus berkolaborasi dengan efektif. 

Meskipun di awal ada hambatan bahasa, lama-kelamaan bisa mereka lewati karena setiap hari mereka akan belajar. 

Ini akan bagus bagi setiap individu dalam tim atau dalam perusahaan. Keterampilan komunikasi masing-masing akan lebih baik. 

Bayangkan saja, jika perusahaan memiliki orang-orang kompeten dengan tingkat komunikasi yang tinggi bisa bekerja sama, kira-kira bagaimana nilai perusahaan di mata konsumen dan orang lain yang melihatnya? 

Contoh sederhananya, saya beri yang mudah. 

Pernah menonton turnamen Mobile Legends? Sekarang ini, setiap tim beranggotakan orang-orang dari berbagai latar budaya. 

Bahkan, tak jarang membeli pemain dari negara lain. Saat komunikasinya sudah maksimal, kemampuan tim yang membeli pemainnya menjadi lebih kuat dan tak tertandingi. 

Ini juga terjadi dalam sepak bola. Sudah sedikit memahami manfaat cross culture & collaboration? 

3. Terbukanya Peluang di Pasar Global

Tentu saja, peluang di pasar global sangat terbuka lebar bagi perusahaan yang bekerja dengan orang dari latar budaya berbeda. 

Dengan tim solid yang memahami perbedaan budaya, produk-produk yang dihasilkan bisa sesuai dengan pelanggan di berbagai belahan dunia. 

Tahu KFC? Di negara asalnya hanya tersedia kentang dan ayam. Sedangkan, di Indonesia, dengan budaya yang setiap hari orang-orangnya makan nasi, akhirnya KFC menyediakan nasi sebagai upaya penyesuaian budaya. 

Dengan ini, maka tak heran jika pasar global bukan lagi hal mustahil bagi perusahaan untuk ekspansi semaksimal mungkin. 

4. Peningkatan Kesadaran Budaya

Melakukan kolaborasi bersama orang dari budaya berbeda dapat meningkatkan pemahaman serta apresiasi besar terhadap budaya yang berbeda. 

Akhirnya, orang-orang di dalam organisasi atau perusahaan, memiliki toleransi tinggi yang kemudian bisa menguntungkan. 

Menguntungkan bagaimana? Cross culture & collaboration dalam perusahaan, bisa memberi hasil berupa hubungan yang lebih baik. 

Entah dengan tim, hingga pelanggan maupun klien dengan budaya berbeda. 

Merangkul keragaman semacam ini juga mampu menciptakan lingkungan yang lebih inklusif, utamanya untuk semua orang yang terlibat di dalamnya. 

Nah, karena inilah mengapa kolaborasi antar budaya penting untuk terus berkembang dalam setiap perusahaan. 

Adaptabilitas dari orang-orang di dalamnya, juga selalu butuh peningkatan. Demi apa? Demi terciptanya kemampuan meraih tujuan bersama dari perusahaan. 

Baca juga: Critical & Creative Thinking: Arti, Perbedaan, dan Manfaat

Cara Sederhana Mengembangkan Cross Culture & Collaboration di Perusahaan

Sudah terpikir pentingnya kolaborasi lintas budaya? Jika iya, mungkin kamu sudah gatal untuk terus belajar. 

Terutama belajar mengembangkan kemampuan ini di dalam perusahaan. Tapi, bagaimana caranya? Langkah ini patut kamu coba: 

1. Bangunlah Metakognisi Budaya

Pertama kali mendengar metakognisi budaya? Jika ya, metakognisi budaya merupakan pengenalan variasi budaya sekaligus melakukan refleksi asumsi mengenai budaya lain. 

Sederhananya, kamu melihat budaya dan merefleksikan bagaimana pandanganmu terhadap budaya tersebut. 

Jadi, setiap orang memang harus membangun metakognisi budaya sendiri. Ada peneliti perilaku organisasi Roy Y.J. Chua yang membuat artikel untuk Harvard Business School dengan uraian menarik. 

Dia berkata, jika selama kreativitas merupakan rekombinasi dari ide-ide yang telah ada, maka menggabungkan ide yang sebelumnya nampak tidak berhubungan bisa menghasilkan suatu hal yang sama sekali baru dan berguna. 

Jadi, daripada menyuruh—katakanlah karyawan—untuk menginternalisasi sesuatu yang tidak sesuai dengan budayanya atau malah mengeluarkannya, kenapa tidak diamati dulu? 

Setelah mengamati dan mencatatnya sebagai budaya yang unik, barulah membuat sistem yang cocok dengan keragaman yang sudah ada. 

2. Menuliskan Preferensi dari ‘Cara Kerja’ Masing-masing

Masing-masing orang dengan budaya berbeda, punya preferensi dari ‘cara kerja’ yang unik. 

Sederhananya, kamu harus meminta mereka untuk menuliskan cara kerja yang bagi mereka efektif. 

Misalnya, seperti zona waktu tempat mereka berada, atau juga beberapa hal ini: 

  • Tipe dan cara pemberian feed back yang mereka suka
  • Jam kerja paling fokus dan produktif
  • Metode terbaik dalam melakukan komunikasi

Setelah semua orang menuliskannya, adakan pertemuan untuk mengetahui cara kerja masing-masing. Tujuannya agar pembahasan bisa lebih mendalam.

Persilakan juga setiap individu menambahkan konteks atau saling bertanya satu sama lain. Ini akan membantu mereka dalam memahami teman kerja atau semua orang dalam tim. 

Cara efektif lain untuk mencapai cross culture & collaboration selanjutnya, tinggal menambahkan semacam ‘buku panduan’ atau standar operasional untuk cara kerja masing-masing. Simpanlah pada tempat yang mudah untuk dijangkau. 

3. Lengkapi Kemampuan Komunikasi Verbal

Saat punya tim dari berbagai bahasa ibu yang berbeda, terdapat banyak nuansa bahasa dan isyarat non-verbal yang suatu saat bisa menjadi masalah. 

Ada banyak kata yang mungkin mengecewakan saat bekerja dengan budaya berbeda. Maka, penting untuk meningkatkan kemampuan berbahasa dan berkomunikasi di dalam tim agar tak sering salah mengartikan kata atau isyarat tertentu. 

Mungkin memang, pembahasan cross culture & collaboration masih sangat luas. Namun, paling tidak ada sedikit jendela untuk belajar lebih jauh mengenainya melalui artikel ini.

Roma Tampubolon
Roma Tampubolon

Roma Tampubolon adalah HR Enthusiast dengan pengalaman lebih dari satu dekade di dunia Sumber Daya Manusia. Ayo terkoneksi dengan saya!

Articles: 14

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *