Emotional Intelligence: Definisi, Manfaat, dan Indikatornya

Dulu, tolok ukur dari kecerdasan dan kesempatan sukses seseorang lebih banyak menggunakan Intelligence Quotient (IQ). Namun, saat ini ada satu tolok ukur lain yang sering menjadi pembahasan, yakni Emotional Intelligence (EQ).

Secara sederhana, tolok ukur ‘baru’ tersebut adalah kecerdasan emosional. Di dalam dunia kerja, EQ memainkan peran dan memberikan pengaruh yang cukup besar. 

Awalnya, konsep ini pertama kali tersebar dalam suatu buku emotional intelligence, dari psikolog yang bernama  Daniel Goleman. 

Inti pembahasannya adalah mengapa kecerdasan emosional sangat penting daripada kecerdasan intelektual. Nah, jika ingin tahu lebih lanjut, saya akan jelaskan di sini. 

Apa Itu Emotional Intelligence? 

Kecerdasan emosional merupakan suatu kemampuan dari seseorang untuk menggunakan serta memahami emosinya sendiri maupun orang lain. 

Penggunaan dan pemahaman atas emosi ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan juga mental. 

Seseorang yang mempunyai kecerdasan emosional, bisa mengontrol emosi ketika ia marah, punya kepekaan pada perasaan orang lain, dan membantunya dalam menyesuaikan diri. 

Menurut sejumlah sumber, orang yang melakukan emotional intelligence test dengan hasil yang tinggi akan lebih mudah mencapai keberhasilan dalam hidup atau dalam pekerjaannya. 

Kenapa bukan kecerdasan intelektual? Alasannya karena kecerdasan intelektual hanya berkontribusi sebesar 4% dalam keberhasilan seseorang dalam dunia kerja. 

Kemampuan akademik bawaan, nilai kelulusan tinggi, sampai nilai tes belum bisa memprediksi seberapa bagus kinerjanya. 

Namun, berlaku sebaliknya. Seseorang yang punya kecakapan seperti empati, inisiatif, disiplin, dan beberapa contoh lain dari Emotional Intelligence. 

Tapi, bukan berarti kecerdasan intelektual tidak penting. Ia tetap memainkan peranan krusial dalam keberhasilan. Kecerdasan emosional adalah hal yang membantu seseorang dalam menggunakan kecerdasan intelektual yang telah ia miliki. 

Perlukah Seseorang Punya Emotional Intelligence?

Tentu saja, jawabannya penting banget. Mengapa? Sebaiknya saya jelasin dari sudut pandang dari suatu penelitian. 

Ada penelitian di Harvard School of Education yang jelasin bahwa penting untuk setiap orang punya kecerdasan emosional yang baik. 

Alasannya karena seseorang yang mampu mengelola emosi, bisa menangani berbagai perasaan negatif yang mungkin muncul. 

Ia juga mampu menghadapi orang lain karena peka terhadap emosi yang tengah menyelimutinya.

Bahkan nih, sejak 1980-an para pakar psikolog sudah menjelaskan kalau EI/EQ bisa menentukan tingkat kesuksesan seseorang. 

Jadi, semakin baik emotional intelligence yang kamu miliki, juga semakin besar pula kesempatan meraih keberhasilan. 

Kok bisa gitu? Oh, tentu. Alasannya sederhana, yakni karena kamu bisa memotivasi diri sendiri, menghadapi perasaan-perasaan negatif yang mungkin muncul, tidak larut dalam kesedihan, mengelola stress, dan lain sebagainya. 

Jika semua ‘hal negatif’ tersebut bisa kamu kelola dengan baik, impact-nya adalah pada optimalitas pekerjaan yang sedang kamu kembangkan. 

Udah banyak loh yang bilang kalau mengerjakan sesuatu dengan perasaan senang, jauh lebih baik jika dibandingkan mengerjakan sesuatu dengan perasaan kalut, sedih, stress, dan sebagainya. Got it? 

Baca juga: Critical & Creative Thinking: Arti, Perbedaan, dan Manfaat

Kamu Udah Punya Emotional Intelligence atau Belum? 

Emotional Intelligence
Emotional Intelligence

Demi menjawab ini, tentu tidak bisa sembarangan. Soalnya ada beberapa indikator kecerdasan emosional yang harus kamu penuhi. Nah, apa saja indikatornya? Ini dia: 

1. Self Awareness

Sederhananya, kamu sadar terhadap suatu emosi, perasaan, atau keadaan. Baik yang kamu alami sendiri atau ketika ada orang yang mengalaminya. 

Tanda bahwa kamu punya self awareness yang baik, juga bisa kamu lihat apakah ada pengaruh dari emosi, perasaan, maupun keadaan terhadap orang lain. 

2. Self-Regulation

Yap, ini adalah kemampuan seseorang untuk mengatur atau mengelola emosi dari diri maupun orang lain. 

Misalnya, mampu untuk memilih bagaimana reaksimu atas suatu hal yang telah orang lain alami, dan sejenisnya. 

3. Motivasi Internal

Sudahkah ada motivasi internal dalam dirimu atau sesuatu yang membuatmu tergugah, optimis, penasaran, dan punya keinginan dalam mencapai sesuatu? 

Jika ada, maka kamu telah memenuhi salah satu indikator dari emotional intelligence. 

4. Empati

Kita hidup bersama dengan orang lain dan kemampuan kita memahami emosi dari orang lain, menjadi hal yang begitu krusial. 

Inilah yang namanya empati. Kamu mampu memahami emosi orang, plus mampu memanfaatkannya untuk merespon orang lain berdasarkan tingkatan emosionalnya. 

5. Kemampuan Sosial

Banyak yang mengenalnya sebagai social skills. Sederhananya, ini adalah kemampuan emosional yang membuatmu mampu membangun relation/hubungan sosial yang kuat dengan orang-orang yang ada di sekitarmu. 

Baca juga: Adaptability: Definisi, Contoh, dan Cara Mengembangkannya!

Emotional Intelligence, Sangat Berperan dalam Dunia Kerja

Eits, jangan salah. Kemampuan ini tidak hanya berperan untuk menjalani hidup yang lebih berkualitas. 

Namun, juga berperan penting dalam dunia kerja. Kok bisa? Ini dia peran dari kecerdasan emosional dalam dunia kerja: 

1. Tidak Gampang Stres

Stres dan pekerjaan sepertinya menjadi dua hal yang tidak terpisahkan. Saat seseorang bekerja, besar kemungkinan ia mengalami stres. Baik itu skala ringan bahkan ada stres yang berpengaruh terhadap kondisi fisiknya. 

Ini masuk akal, sebab American Psychological Association memberi penjelasan jika 65% bekerja, mengakui kalau pekerjaan menjadi faktor utama yang memicu stres. 

Banyak penyebabnya, mulai dari beban kerja, panjangnya jam kerja, atau juga lingkungan kerja yang kurang sehat. 

Nah, di sini kecerdasan intelektual tidak berperan apa-apa. Satu hal yang sangat mengambil peran, yakni kecerdasan emosional. 

Psikolog, Goleman, menjelaskan jika kecerdasan emosional akan membantu seseorang buat mengatur keadaan jiwanya saat bekerja. Maupun ketika menghadapi tekanan pekerjaan. 

Ia jadi tidak gampang stres, lelah secara emosional, dan mampu mengelolanya dengan begitu mengagumkan. Inilah juga yang membuatnya tidak rentan kena stres. 

2. Decision Making yang Akurat

Mengambil keputusan hanya berdasarkan emosi sesaat, lebih banyak menghasilkan kerugian daripada hal yang menguntungkan. 

Banyak lah advice yang bilang, jangan ambil keputusan ketika emosi. Itu benar karena emosi mempengaruhi seberapa objektif seseorang mengambil keputusan. 

Pernah ambil keputusan saat marah? Kalau pernah, bagaimana hasilnya? 

Inilah juga yang menjadi poin mengapa emotional intelligence sangat penting dalam dunia kerja. 

Seseorang yang mampu mengelola emosinya dengan baik, mampu membuat decision making atau membuat keputusan yang akurat, atau objektif. Jadi, bukan berdasarkan emosinya. 

3. Mampu Berkomunikasi secara Efektif

Kecerdasan emosional dalam diri seseorang, akan membantunya dalam mengelola serta mengekspresikan emosi dengan baik. 

Mereka pun paham dan tahu cara menanggapi emosi dari orang lain. Maka, tidak heran jika kamu punya kecerdasan emosional tinggi, tingkat komunikasimu dengan orang lain begitu lancar, mengalir, dan efektif. 

Tanda Kecerdasan Emosional Kamu Perlu Perbaikan

Nah, ini wajib baca nih buat siapa aja. Ada juga loh tanda-tanda kalau kecerdasan emosionalmu ada pada kondisi rendah atau buruk. Terutama dalam dunia kerja. Contohnya: 

  • Belum bisa mengendalikan emosi saat berinteraksi. 
  • Sukar mengambil keputusan objektif. 
  • Gampang marah dan frustasi kalau ada masalah. 
  • Susah bekerja sama dengan orang lain/rekan kerja. 
  • Gampang cemas. 
  • Suka menyalahkan orang lain. 
  • Mudah putus asa atau tidak percaya diri
  • Dan masih banyak lagi. 

Intinya, saya mau bilang kalau emotional intelligence itu sangat penting. Mau dapat hidup yang lebih baik? Ingin karir cemerlang? Milikilah kecerdasan emosional untuk sesuatu yang lebih gemilang.

Roma Tampubolon
Roma Tampubolon

Roma Tampubolon adalah HR Enthusiast dengan pengalaman lebih dari satu dekade di dunia Sumber Daya Manusia. Ayo terkoneksi dengan saya!

Articles: 14

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *