Zaman terus berkembang, tantangan terus ada yang berdatangan. Maka, tak mengherankan jika perusahaan mencari sosok dan kandidat dengan kemampuan critical & creative thinking.
Tak hanya punya hardskill, ini adalah keterampilan yang juga sangat kamu perlukan untuk bisa survive dan menjadi kandidat pilihan perusahaan impian.
Termasuk ke dalam softskill, critical & creative thinking sangat penting kamu miliki. Pasalnya, berpengaruh terhadap keputusan-keputusan yang nanti akan kamu ambil.
Tak hanya itu, critical and creative thinking menurut para ahli juga berguna untuk merancang perencanaan untuk perkembangan bisnis ke depannya.
Tapi, sebenarnya apa sih critical thinking dan creative thinking? Mari, akan saya bahas lebih lengkap dalam artikel ini.
Definisi Critical Thinking
Bagi yang belum tahu, critical thinking atau berpikir kritis merupakan kemampuan dalam menganalisis informasi dan permasalahan yang terjadi secara logis.
Di dalamnya, terdapat proses analisis serta evaluasi ketika mencerna informasi yang ada.
Critical thinking, tidak hanya membantu kamu untuk menjadi kandidat pilihan perusahaan impian.
Namun, juga bisa membantumu dalam memutuskan pilihan tepat serta relevan sesuai kondisi atau keadaan.
Definisi Creative Thinking
Selanjutnya, creative thinking. Dalam bahasa Indonesia adalah berpikir kreatif.
Creative thinking mengacu pada kemampuan dalam menganalisis informasi, kemudian menghubungkannya dengan ragam informasi lain dan akhirnya bisa menghasilkan gagasan baru.
Menurut sejumlah sumber, kemampuan ini berada di level yang lebih tinggi daripada critical thinking.
Sederhananya sih begini, dalam analisis, kamu butuh critical thinking. Nah, untuk perkembangannya, barulah creative thinking sangat kamu perlukan.
Perbedaan Critical Thinking dan Creative Thinking
Critical and creative thinking adalah dua hal yang sama, tapi tak serupa. Jangan sampai bias dalam mengartikan atau mengimplementasikannya.
Berpikir kritis dan kreatif ini masih sama-sama masuk dalam kategori cara berpikir. Namun, tujuan, proses, dan hasilnya memiliki perbedaan.
Mari, pahami lebih lanjut perbedaannya:
1. Maksud dan Tujuan
Berpikir kritis memiliki tujuan utama melakukan evaluasi, analisis, juga mengkritik suatu informasi dengan kritis. Hal ini akan melibatkan sejumlah hal seperti:
- Kemampuan mempertanyakan asumsi
- Mampu mengevaluasi bukti-bukti dan fakta yang ada
- Mampu mengidentifikasi bias serta kekeliruan dalam berbagai argumen
Nah, seperti yang saya jelaskan, keduanya punya tujuan berbeda. Adapun tujuan dari berpikir kritis adalah menghasilkan suatu penilaian maupun keputusan dengan alasan logis berdasarkan bukti yang ada.
Sedangkan untuk creative thinking, berfokus dalam menghasilkan berbagai macam ide baru serta inovatif. Plus memberikan solusi atas suatu masalah.
Dalam creative thinking, terdapat beberapa poin yang kamu butuhkan:
- Eksplorasi berbagai opsi dan kemungkinan
- Membangun koneksi antara sejumlah hal yang awalnya sama sekali nampak tak berhubungan
- Kemampuan dalam berpikir di luar kebiasaan yang ada
Sama seperti critical thinking, kemampuan creative thinking ini juga punya tujuan. Biasanya demi menghasilkan ide inovatif dan terbaru sebagai solusi masalah.
Selain itu, juga demi adanya perubahan dalam sesuatu yang tengah kamu kerjakan.
Meskipun berbeda, critical & creative thinking jangan sampai terpisah. Mengkombinasikan keduanya menghasilkan sesuatu yang begitu kuat.
Ibaratnya, critical thinking adalah pisau yang bisa membelah berbagai bahan makanan. Creative thinking, adalah proses memasak bahan makanan yang telah dibelah-belah dan diracik dengan critical thinking.
2. Proses dan Pendekatan
Critical thinking butuh proses analisis juga evaluasi sistematis. Bahkan relatif ketat dan harus mendasarkannya terhadap bukti, data, dan fakta konkret.
Hal ini bisa melibatkan pemecahan informasi kompleks jadi bagian-bagian atau menjadi komponen terpisah.
Kemudian, akan memeriksa setiap komponen dengan mendalam, melakukan evaluasi, serta membedah argumen secara tajam.
Ini pun membutuhkan pendekatan yang cukup terstruktur, misalnya:
- Identifikasi data dan fakta
- Analisis tajam terhadap argumen
- Penarikan kesimpulan sesuai informasi yang ada
Namun, untuk creative thinking melibatkan pola berpikir divergen yang sebaiknya mengalir bebas.
Intinya agar ide-ide dan koneksi tidak konvensional bisa kamu dapatkan. Caranya bisa dengan eksplor perspektif, menghasilkan ide, dan menghubungkan hal-hal tak terduga dari berbagai konsep.
Pendekatan dari creative thinking memang lebih terbuka dan jauh lebih eksploratif. Tapi, tetap saja. Critical & creative thinking sebaiknya tidak dipisah.
3. Keterampilan dan Kemampuan yang Dibutuhkan
Kebutuhan dari masing-masing metode berpikir menjadi hal yang penting untuk keduanya.
Berpikir kritis, membutuhkan keterampilan seperti:
- Analisis mendalam
- Inferensi
- Evaluasi
- Penalaran
Empat kemampuan atau keterampilan ini, fungsinya untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi bukti dan data. Sehingga, bisa mengenali adanya bias serta asumsi.
Juga berguna dalam proses penarikan kesimpulan yang logis berdasarkan informasi yang ada.
Bahkan, kemampuan untuk berkomunikasi efektif secara lisan dan tulisan, juga menjadi syarat dalam melakukan critical thinking.
Sedangkan untuk creative thinking, keterampilan yang dibutuhkan yakni:
- Imajinasi
- Jajak pendapat
- Visualisasi
- Asosiasi
Intinya, membutuhkan kemampuan yang tujuannya menghasilkan berbagai ide baru serta orisinal.
Selama bisa menghubungkan berbagai konsep yang mungkin awalnya tak berhubungan dan mampu mengeksplorasi perspektif berbeda, maka artinya kamu sudah memiliki perangkat kemampuan untuk melakukan creative thinking.
Baca juga: Efikasi Diri: Pengertian, Manfaat, dan Cara Meningkatkannya
4. Inti Perbedaan
Intinya, dua kemampuan ini yakni critical & creative thinking merupakan dua cara berpikir yang berbeda dengan tujuan, proses, serta hasil yang berbeda pula.
Critical thinking mengambil fokus pada evaluasi serta analisis informasi. Sedangkan creative thinking, tujuannya yakni menghasilkan ide baru juga inovatif guna mengatasi masalah.
Jadi, dua cara berpikir ini memang secara mendasar punya perbedaan. Di dunia yang kompleks, keduanya menjadi salah satu syarat untuk menggapai kesuksesan.
Sangat Penting Menyeimbangkan antara Keduanya
Apakah keduanya sangat penting di dunia yang telah berkembang ini? Pastinya, sangat penting.
Mengapa? Alasannya karena banyak manfaat besar dari keduanya. Apalagi, saat ada yang mampu menyeimbangkan dan menggabungkan keduanya.
Integrasi dari keduanya, bisa menghasilkan pemecahan masalah, decision making, hingga inovasi yang lebih baik.
Alasannya sederhana, yakni karena menggabungkan antara hasil analisis mendalam dengan kreativitas. Selain itu, akan ada manfaat seperti:
- Meningkatkan efisiensi dan produktivitas
- Meningkatnya keterampilan kerja tim dan komunikasi di dalamnya
- Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang akurat
- Meningkatkan kreativitas serta inovasi dari masing-masing individu
Jadi, dengan berbagai manfaat ini, maka keduanya harus mampu untuk kamu seimbangkan. Tanpa keduanya, maka tidak ada nilai lebih yang bisa perusahaan impianmu lihat dari dalam dirimu.
Bagaimana Cara Mengembangkan Keduanya?
Memilikinya saja sulit, apalagi mengembangkannya? Namun, jangan khawatir. Sebab ada cara praktis guna mencapainya:
- Pertama, cobalah berlatih untuk mendengar secara aktif.
- Kemudian, sering-seringlah mengajukan pertanyaan guna mengklarifikasi maupun mengevaluasi informasi secara lebih mendalam.
- Lalu, coba adakan sesi brainstorming secara rutin untuk memahami perspektif dan ide yang berbeda.
- Menantang berbagai asumsi serta bias pribadi.
- Mengadopsi growth mindset.
- Pakailah teknik visualisasi guna menghasilkan solusi kreatif pada suatu masalah.
Di dalam dunia nyata, kemampuan critical & creative thinking sangat kamu butuhkan. Dalam hal apa pun, bidang apa pun, dan bisnis apa pun. Mari, kembangkan dua kemampuan ini.